Pengarang : Mia Arsjad
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit/cetakan : Juli, 2007
Ukuran dan tebal : 320 hlm; 20 cm
Nomor ISBN : ISBN-10: 979 – 22 – 3034 – 3
ISBN-13: 978 – 979 0 22 – 3034 – 5
Pelaku : Rona, Tama, Kaka, Nena, Kaka, Tion, Rema, Papi-Maminya Rona dan
Nena, Ibunya Rema dan Tama, Ayah nya Tama, Istri muda dari Ayah
Tama, Bik Ipah, Pak Eko, Dokter Herman, Bayu, Dimas, Patrick, dan
Mr. Katsumoto.
Rangkuman :
Kehidupan Rona, 28 tahun, memang sempurna. Ia berasal dari keluarga mapan, punya pekerjaan bagus sebagai seorang Public Relations di café terkenal di kota Bandung, dan sebentar lagi akan menikah dengan Tion, pangerannya yang telah dipacarinya selama beberapa tahun belakangan. Namun rupanya semua kesempurnaan itu hanya sementara, Rona harus batal menikah dengan Tion! Alasannya?
Tion ada main dengan wanita lain di belakang Rona. Walaupun sedih dan pernikahan yang sudah di depan mata, Rona tetap bertekad memutuskan Tion dan membatalkan pernikaha mereka.
Tion ada main dengan wanita lain di belakang Rona. Walaupun sedih dan pernikahan yang sudah di depan mata, Rona tetap bertekad memutuskan Tion dan membatalkan pernikaha mereka.
Usia yang hampir menginjak kepala tiga tentunya membuat Rona yang batal menikah kalang kabut. Ia didesak untuk mencari cowok baru dan segera menikah, bahkan sahabatnya, Kaka dan adiknya, Nena menjodohkannya dengan berbagai pria, tetapi tak satupun yang berhasil membuat Rona jatuh cinta. Hingga ia bertemu Tama. Cowok berusia 19 tahun yang tak lain merupakan teman sekampus sekaligus gebetan Nena,adiknya.
Dimulai dengan sandiwara sebagai pacar bohongan, Rona dekat dengan laki-laki itu. Pertemuan demi pertemuan baik yang tak sengaja maupun yang sengaja diciptakan. Laki-laki gebetan adiknya. Laki-laki yang tak pantas untuknya itu akhirnya menjadi pacarnya. Backstreet? Gila. Untuk perempuan seumuran Rona, backstreet bukanlah jalan luar. Kenyataannya itulah yang mereka lakukan.
Laki-laki baik pastilah berasal dari didikan yang baik. Perhatiannya, kasih sayangnya dan segala yang ada di dirinya membuat Rona tergila-gila hingga tak sempat untuk memikirkan segala resiko yang dihadapinya. Kecelakaan. Pertemuan dengan Rema dan Ibu. Mengubah segalanya.
Awalnya Rona merasa kedekatan mereka berdua ganjil, tetapi Rona tak bisa mengelak bahwa Tama merupakan sosok pria yang baik dangentle. Perasaan Rona tak bertepuk sebelah tangan, cowok yang baru duduk di tahun pertama bangku kuliah ini rupanya berani mengajak Rona berpacaran. Cinta memang tak mengenal jarak, waktu atau usia, dan Rona jelas setuju dengan pepatah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar