Rabu, 28 Januari 2015

Makalah Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan,  kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.

Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.

B. Perumusan Masalah
a. Jelaskan pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan!
b. Apa penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
c. Jelaskan dampak pencemaran lingkungan!
d. Sebutkan cara penanganan pencemaran lingkungan!

C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan
b. Mengetahui penyebab terjadinya pencemaran lingkungan
c. Dapat menjelaskan dampak pencemaran lingkungan
d. Dapat mengetahui cara penanganan pencemaran lingkungan


BAB 2
KERANGKA TEORI
A. Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan
a. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.

b. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
i. Pencemaran Udara
Setiap waktu kita bernapas. Seorang dewasa rata-rata menghirup lebih dari 3000 galon (11,4 m3) udara tpai hari. Jika udara yang kita hirup tercemar oleh bahan berbahaya dan beracun, akan berdampak serius pada kesehatan kita. Apalagi bagi anak-anak yang lebih banyak bermain di udara terbuka dan lebih rentan daya tahan tubuhnya.
Pencemaran di udara sering kali tidak terlihat oleh mata. Walaupun demikian, pencemaran di udara mengancam kehidupan kita dan makhluk hidup lainnya. Pencemaran udara dapat menyebabkan kanker dan dampak kesehatan yang serius. Pencemaran udara menjadi penyebab smog dan hujan asam, mengurangi daya perlindungan lapisan ozon di atmosfer bagian atas, dan berpotensi untuk turut berperan dalam perubahan iklim dunia.
Secara umum terdapat dua sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran oleh sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain.

ii. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

iii. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

B. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,terbakarnya         semak-semak, dan halilintar.
Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
- Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
- Pengolahan dan penyulingan bijih tambang mineral dan batubara.
Proses-proses dalam pabrik.



Pencemaran lingkungan ini sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, sejak adanya manusia,tetapi baru abad 20 pencemaran yang diakibatkan karena manusia ini menjadi pokok bahasan pada semua kalangan masyarakat dan perlu mendapat penanganan dan pengawasan secara serius.Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil sampingan perbuatanmanusia meliputi;
Faktor Industrialisasi
Faktor Urbanisasi
Faktor Kepadatan Penduduk
Faktor Cara Hidup
Faktor Perkembangan Ekonomi.
Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungantidak dapat dihindari.
Contoh-contoh faktor-faktor yang sangat mengganggu lingkungan hidup antara lain:
a. Faktor Industrialisasi
Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga menghasilkan barangyang dapat digunakan.
Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk menghasilkanenergi.

b. Faktor Urbanisasi.
Pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan system.
Transportasi.
Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah

c. Faktor Kepadatan Penduduk
Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
Meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan energi.
Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk hidup.

d. Faktor Cara Hidup.
Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma.
Tuntutan akan kemewahan.
Pemborosan energi.

e. Faktor Perkembangan Ekonomi.
Meningkatnya penggunaan bahan sumber, misal BBM, hasil hutan.
Meningkatnya sisa-sisa buangan sebagai hasil sampingan produksi barang-barang               kepentingandalam pabrik dan meningkatnya bahan pencemaran.

BAB 3
DAMPAK DAN PENANGANANNYA
A. Dampak Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Udara
i. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melaluisistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.

ii. Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat prosesfotosintesis.

iii. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan.
Merusak tanaman.
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga. memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan.
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

iv. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:
Peningkatan suhu rata-rata bumi
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna

v. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, kerusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya.
Di badan air, sungai, dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini, menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
c. Pencemaran Tanah
Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu atau mencemari lingkungan. Pencemaran tersebut berupa lindi (air sampah), bau, dan estika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan.
Pencemaran sumber air oleh sampah terjadi karena sampah yang dibuang dengan cara open dumping dan tertimbun di TPA mengalami dekomposisi yang bersama air hujan menghasilkan cairan lindi (leachate).
Cairan lindi terdapat di dasar TPA sampah dan merembes ke arah lapisan tanah di bawahnya. Ketika cairan lindi merembes melalui lapisan tanah yang mendasarinya, banyak unsur kimia dan biologi yang semula ada padanya akan dilepaskan melalui penyaringan dan penyerapan ke lapisan tanah yang ada di sekitarnya. Tingkat penyaringan dan penyerapan ini bergantung dari karakteristik tanan.
Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida. Adanya zat merkuri, krom, dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap biota tanah, tumbuhan, serta merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.


B. Penanganan Pencemaran Lingkungan
Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yangterjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini:
Melakukan Penghijauan.
Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauan kembali dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
Rotasi Tanaman.
Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam jenis tanamanyang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian.
Penggunaan Pupuk Seperlunya.
Penggunaan pu puk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat merusak lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat meningkatkan keasamantanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos dan pupuk kandanguntuk mengurangi pencemaran tanah.
Pembuatan Sengkedan.
Salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatansengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.
Reboisasi
Reboisasi adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak terbawa air hujan.
Daur Ulang.
Saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa dipakai kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapatdimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk. Jika diolah kembali dan ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman


BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah.
Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia saat ini sering terkena penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.
Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan Remediasi dan bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan –kendaraan yang cenderung menggunakan bahan baker yang dapat menyebabkan polusi udara.

B. Saran
Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar